“manda,
mungkin ini akhir kita, hubungan ini tidak bisa di perbaiki lagi”
“kenapa?
Tapi aku masih mencintaimu, aku tidak bisa kehilanganmu”
“sudahlah
manda, ini jalan terbaik untuk kita, jika di teruskan hubungan ini semakin
menyakitkan”
“Zee,
tapi aku .... “
“hari
ini aku sibuk, sudah dulu yah”
Begitulah
percakapan yang aku ingat lima bulan yang lalu, aku tidak bisa melupakannya,
hari itu adalah awal tangisanku, hingga saat ini tangisanku tidak bisa
berhenti, entahlah mungkin semua orang bisa menganggapku berlebihan, bisa
menganggapku norak, bisa mengnggapku cengeng, dan lain-lainnya, aku tidak
peduli, ya begini memang rasaku, kehilangan seseorang yang aku sudah
mencintainya lebih dari apapun, sudah tidak bisa aku gantikan dengan siapapun,
sedih sekali, sakit sekali, rasanya di hatiku sudah di robek kemana-mana.
Malam
ini aku di kamar sendirian, pintu di kunci, jendela di tutup, tubuhku di
selimuti, pipiku di basahi air, kesepian sekali. Biasanya setiap malam ada yang
telefon, kalo aku tidak bisa tidur di temani sampai tidur, kalo cuman kangen
biasa jam 12 sudah selesai, tapi malam ini tidak ada, tidak ada suara, tidak
ada ketawa, tidak ada kata semangat baru, tidak ada kata nasihat lagi, tidak
ada yang mendengarkan lagi, tidak ada semuanya membuat aku senang.
Malam
ini aku merindukannya, aku rindu dengan semua yang sudah menjadi kebiasaan. Aku
rindu dengan semua yang biasa tentangnya. Aku rindu.
Malam
ini aku tidak tahu lagi siapa yang mendengar rasa sakitku, mendengar keluhku,
mendengar semua apa yang aku rasakan. Malam ini tidak ada siapa-siapa, tidak
ada dia lagi, hanya dinding kamar yang aku peluk.
Malam
ini aku nangis, nangis tentang ketiadaannya, nangis untuk hari
berikut-berikutnya tidak akan pernah melihatnya lagi, nangis karena semua sudah
berubah, nangis sebuah mimpiku sudah hancur.
Malam
ini lagi lagi aku tidak tidur, sekarang sudah pukul 05.00 WIB sudah bukan
malam, aku harus bergegas membersihkan badanku lalu merapihkan kamar tidurku.
**
February,
2014
“lin,
kamu tau sendiri kan, aku sudah cocok dengannya, aku sudah menutup diri dengan
semua lelaki, dia yang paling aku suka, dia yang benar-benar paling mengerti
aku” aku menatap tajam ke wajah linlin
“iya
aku ngerti, tapi nda gimana dengan orang tuamu? Apa kamu rela menyakitinya
juga? Hubungan yang tidak di restui orang tua biasanya tidak pernah bahagia
akhirnya” linlin mencoba meyakinkanku
“yah
gimana lin, aku juga bingung dengan semua ini, aku sampai sekarang belum bisa
melupakannya, aku tidak akan pernah bisa melupakannya” aku mengaduk-ngaduk gelas
“sabar
nda, nanti suatu saat kamu pasti bisa melupakannya, suatu saat akan ada
laki-laki yang lebih baik lagi” linlin mengelus pundakku dengan lembut
“iyaaaaa,
entahlah” jawabku pasrah
perbincangan
ini di akhiri dengan nada dering teleponku, di layar telepon tertulis nama
“mamah” . mamah sudah menelepon artinya aku harus buru-buru pulang, meskipun
rumahku tidak jauh dari rumah linlin tetap saja telefon mamah selalu membuatku
buru-buru, aku pamit dengan linda, aku langsung meraih motor vario putih ku.
Sebelum itu aku melambaikan tangan ke arah linlin menandakan sampai jumpa lagi.
Dan aku berlalu dari pandangan linlin, sahabatku.
April,
2014
“triiiiiiing”
hapeku berbunyi tanda BBM masuk, aku membiarkannya sengaja, aku sedang sibuk
dengan tugasku, deadline tugasku besok, ah sudahlah paling dengan broadcast
yang tidak penting.
10
menit kemudian...
Aahhh
aku penasaran siapa tau penting.
Ohhh
ada undangan bbm baru, siapa ini? Aku gak kenal, namanya “Faidi Musala” setauku
aku tidak punya teman namanya seperti itu, biar ku acc aja deh siapa tau emang
butuh info.
Tidak
lama lama kemudian hape ku berbunyi lagi “triing”
“PING!!!”
“iyaaa,
siapa?”
“dengan
faidi, ini manda yah?”
“iyaa,
faidi siapa? Maaf yah gak kenal”
“aku
faidi, kita dulu satu sekolah pas SMA aku anak IPA, kamu anak IPS kan?”
Aku
belum sempat menjawab bbm dari faidi, tapi hape keburu berdering telepon, layar
hapeku tertera nama “ka lukman calling”, ada apa jam segini ka lukman telepon??
“assalamualaikum
de”
“waalaikumsalam,
iya ada apa ka?”
“sedang
apa de? Kaka ganggu gak nih?”
“ngerjain
tugas sih ka, tapi santai aja”
“ohh
ngerjain tugas, enggak gini loh kaka mau ngomong, besok dateng yah di taman
belakang kampus itu jam 1 siang”
“loh
ada acara apa ka?”
“udah
dateng aja, okeh?”
“hmmm
oke deh”
Kali
ini siapa yang ulang tahun? Karena biasanya taman belakang kampus selalu rame
dengan acara ulang tahun mahasiswa-mahasiswa, enggak cuman itu banyak juga jadi
tempat buat nembak cewe, katanya denger gosip kalo nembak cewe di situ pasti di
terima, hahhaha gosip yang aneh.
Oke
sekarang aku harus fokus ke tugasku kembali, hape ku matikan saja biar tak ada
yang mengganggu seperti mereka huft.
Hari
ini kuliahku seperti biasa, tetap dengan dosen yang killer, ada dosen yang
asyik, ada juga dosen yang bikin ngantuk, belum lagi dengan dosen yang pelit
nilai fyuuuh.
Dua
mata kuliah yang sudah masuk adalah dosen yang ngantuk dan dosen yang killer,
lumayan bikin mata merem melek. Sudahlah aku tak mau bahas dosen.
Sekarang
sudah jam 1 aku bergegas menuju taman belakang kampus menepati janji ka lukman
sang ketua BEM.
Ka
lukman melambaikan tangan dari kejauhan menyuruhnya aku menghampirinya, saat
aku menghampiri tiba-tiba ada seseorang membawa gitar memberikan gitar itu
kepada ka lukman, aku fikir ka lukman ingin bernyanyi, tapi hari ini aku tidak
ulang tahun, lucu sekali ka lukman ini. Tapi sayangnya dia bukan bernyanyi “
selamat ulang tahun” tapi bernyanyi lagu cinta, aku kaget tapi aku hanya diam.
Lambat
laun tamannya semakin ramai, teman-teman ka lukman banyak sekali, aku kira aku
hanya anak semester 2 sendirian di sini. Aku malu.
Tidak
hanya itu ka lukman juga bawa bunga, bunga mawar merah, enggak tau artinya apa
soalnya aku gak suka bunga. Ini kaya drama drama di tivi banget sih tapi gak
ada puisi, enggak tau mungkin ka lukman gak bisa berpuisi makanya langsung ke
inti.
“de,
selama ini kaka udah sayang sama de manda, kaka gak bisa jauh lagi dari de
manda, jawaban de manda apa atas perasaan kaka?” ka lukman menatapku dengan
tulus.
“ciyeeeee
ka lukman so sweet banget”
“suiit
suiit de manda di tembak ketua BEM terima tuh terima”
“mau
dong di tembak so sweet begitu irii euuy”
Suasana
semakin ramai dengan ledekan-ledekan dari mahasiswa mahasiswa lain,
“maaf
yah ka, aku gak bisa” aku mencoba bersuara pelan tapi ternyata semuanya
mendengar
Suasana
menjadi sepi, diam, tatapan menuju ke arahku semua, ada yang menatap sinis, ada
yang menatap iba, ada yang menatap benci.
Lalu
aku pergi sebelum suasana menjadi lebih aneh dari ini.
Aku
memang dekat dengan ka lukman, tapi sebagai teman ngobrol, teman cerita, teman
nasihat, tidak lebih dari itu, di anggap sebagai kaka sendiri, nyatanya ka
lukman salah mengartikan semua, seberapapun aku dekat dengan ka lukman,
perasaanku tetap masih ada di zee, ka lukman tidak bisa merebutnya, sampai
kapanpun kenyamanan itu tidak bisa di gantikan.
**
Juny,
2014
Aku
sudah sering dekat dengan seseorang, tapi tidak ada yang lebih nyaman daripada
seorang zee, berkali-kali mencoba selalu gagal, pada akhirnya aku selalu merasa
bosan dengan banyak laki-laki, meski banyak perjuangan yang mereka lakukan tapi
tidak membuat hatiku luluh, seperti kejadian ka lukman berapa bulan yang lalu.
Hari
ini juga tentang faidi.
Tiga
bulan sudah kita jalin komunikasi, kita sering BBM telefon juga, banyak cerita,
saling berbagi pengalaman, seru sih, kita juga kadang nostalgia ke jaman SMA,
meski aku baru kenal sekarang tapi obrolan selalu nyambung mungkin karena satu
sekolah jadi banyak yang kita obrolin tentang sekolah, tentang guru, tentang
murid-murid lain, tentang apa aja menurut kita bagus untuk di ceritain.
Sayangnya
faidi bukan tipeku, banyak sekali kadang yang bikin gak cocok sama faidi, aku
juga berusaha untuk meyakinkan diri supaya jatuh cinta dengan faidi, tapi sulit
lagi lagi harus berbanding dengan zee.
Siang
ini aku dapat sms dari faidi, tiba-tiba dia sudah berada di stasiun gambir,
jauh jauh dari luar kota untuk menemuiku, lah aku tidak menyuruhnya untuk
datang ke jakarta, tapi dia tetap kekeh untuk menemuiku.
Dia
memaksaku untuk datang ke stasiun gambir, aku bilang aku gak bisa kesana, dia
masih memaksa, aku tegaskan lagi tetap gak bisa, dia menawar
“ayolaah
nda satu jam yah ketemu aku habis itu udah”
“enggak
bisa faidi, aku enggak bisa”
“setengah
jam deh”
“tetap
gak bisa faidi, nanti di marahin mamah ih”
“yaudah
10 menit”
“maaf
yah faidi, aku gak bisa, udah dulu yah aku di panggil mamah”
Aku
tahu hari ini faidi sangat kecewa sama aku, aku tahu pasti faidi sangat marah
denganku, aku tahu rasanya bagaimana rasanya jauh-jauh dari kota sana menuju
jakarta hanya untuk menemuiku, sakit pasti rasanya, tapi maaf aku juga tidak
mau nanti mamahku marah, alasanku bukan karena memang mamah saja, aku juga
tidak ingin bertemu kamu faidi, aku tidak ingin kamu melanjutkan cintamu
kepadaku, karena aku tetap tidak bisa memberikan hatiku kepadamu.
July,
2014
“kaka
hari ini ada anaknya sahabat papah ke rumah, dandan yang rapih yah”
“emang
kenapa sih pah? Kok harus dandan segala?”
“hari
ini papah mau ngenalin kamu sama anaknya sahabatnya papah, pokoknya kamu harus
dandan yang rapih”
“ih
maksudnya papah ngejodoh-jodohin aku gitu sama dia? Ih gak mau ah”
“kaka
gak boleh gitu, sana mandi terus pakai baju bagus, sekarang !!”
Setengah
jam kemudian..
Terdengar
suara ketukan pintu rumah, dua kali bel rumah juga terdengar, papah sempat
menyuruhku yang membuka pintunya, aku enggan, lagipula sudah keburu si adek
yang membukanya, dan menyuruh tamu itu masuk ke dalam ruang tamu, si adek
memanggil bibi untuk memberinya minum dan sedikit kueh.
Akhirnya
papah menemui tamu itu, mereka berbincang-bincang ramai, aku penasaran
jangan-jangan yang di temui papah itu adalah anaknya sahabat papah yang mau di
jodohkan ke aku. Aku mengintip dari sisi pintu kamar dekat ruang tamu.
Baru
ngintip sebentar papah memanggilku, aku deg-degan jangan jangan memang benar,
Aku
menuju ruang tamu, melihat sosak pemuda yang duduk dengan gagah, pikirku “ganteng
juga” lalu papah menyuruhku duduk
“ngobrol-ngobrol
lah sebentar dengan anak bapak, bapak tinggal dulu yah nak”
“iya
pak” suara yang sopan untuk anak laki-laki
Hening
berapa menit
Ah
ini cowok tidak bisa memulai rupanya, ganteng sih tapi kurang gentle ah.
“namanya
siapa?”
“rozy,
panggil aja rozy”
“ohh
mas rozy, kuliah kah? Kuliah dimana?”
“iya
saya kuliah semester akhir di Universitas Indonesia”
“ooohh
di UI”
“iya,
nama kamu siapa?”
“manda,
panggil aja manda”
Dan
begitu seterusnya selalu aku yang mulai pembicaraan, suasana juga sering
hening, kenalan yang aneh, baru kali ini aku kenalan dengan laki-laki yang
datar, huft membosankan.
Malamnya
aku langsung telfon ke linlin, cerita kalau hari ini aku habis di jodohin sama
papah sama laki-laki yang super datar, aku cerita lagi gimana kenalannya, si
linlin malah tertawa.
Aku
curhat sama linlin, gimana aku mau moveon kalo di jodohin sama laki-laki yang
datar dan gak seru, malah males jadinya. Tapi kata linlin baru pertama mungkin
kalo udah kenal siapa tahu lebih seru. Iya juga sih.
November,
2014
Meski
kenalan udah 4 bulan sama si laki-laki datar itu, ternyata banyak perubahan
dari dia, beda sama kenalan pertama, dia lucu juga orangnya. Yah walaupun
komunikasi jarang-jarang gak intensif karena dia sibuk, cukuplah buat aku
menilai dia orang yang gak terlalu datar. Tapi tetep sama sekali dia bukan
tipeku jauuuuh sekali, hati akupun masih ada di zee.
Pah
maaf hatimu anakmu masih sama laki-laki yang tidak di restuin olehmu
Juni,
2015
Seminggu
lagi lebaran tiba, di tivi sudah mulai memberitakan arus mudik, tetenggaku juga
sudah mulai berbondong-bondong menyiapkan pakaian hari raya, tetangga sebelahku
ada yang sudah pulang ke kampungnya, mesjid sudah semakin sepi ternyata bukan
tetangga sebelahku saja yang sudah pulang, mungkin warga sini banyak sudah
pulang, hanya saja aku kurang memperhatikan rumah rumah mereka yang sepi.
Tapi
yang lebih penting dari itu semua, aku tahu bahwa ini bulan suci, bulan penuh
keberkahan, banyak doa yang di ijabah, termasuk doaku.
Aku
masih tidak menyangka, bahwa hari ini aku sudah jatuh cinta dengan laki-laki
datar itu, satu tahun banyak yang kita lewati bersama, dia sering mengajakku
jalan-jalan, saat aku ulang tahun dia memberiku hadiah kesukaanku, dia juga
sering jadi penasehatku, seiring waktu aku semakin terpesona, dia tidak pernah
bicara kasar, sopan sekali selalu lembut, dia orang yang baik, dia baik ke
semua orang, dia penyabar juga, dia pintar, dia cerdas, banyak kebaikan yang ku
puja untuknya, tapi bukan itu alasan aku mencintai entah kenapa padahal dia
juga bukan seleraku, banyak sekali hal-hal yang kurang cocok sebenernya di antara
aku dan dia, bahkan meski belum menemukan kenyamanan yang pasti seperti pada
zee, tapi aku tetap mencintainya, aku sekarang sudah lupa pada zee, hatiku
sudah di rebut olehnya.
Tuhan
telah mengijabah doaku selama ini.
Aku
tahu dia bukan laki-laki seperti zee yang kumau, yang menarik, yang suka
bercanda, yang gampang ngemanjain aku, yang buat aku selalu nyaman, tapi dia
dewasa, dia bijaksana, dia mengayomi, dia penuh perhatian meski caranya yang
tidak bisa aku pahami, dia seperti penuh cahaya lembut, walaupun sangat banyak
ketidak cocokan, banyak bentrok dengan hati, banyak sekali banding jauh dengan
zee, tapi entah kenapa hatiku mampu mencintainya.
Berulang
kali aku mencoba mencintai seseorang tapi pada akhirnya aku jatuh pada pilihan
orang tuaku, aku sadar sekarang restu orang tua itu penting.
Hari
ini dia juga memulai menghubungiku setiap hari, setiap malam dia telefon, lalu
mendengarkan cerita ceritaku yang tidak penting, dia tahu aku suka dengannya,
dia mungkin tersipu malu, akhirnya dua hari sebelum lebaran tiba dia
menelefonku
“assalamulaikum
de, lagi apa? Sudah ngaji?”
“waalaikumsalam,
baru selesai ngaji mas”
“oh
iya jangan lupa berdoa untuk kita yah hehe”
“hehehe
iya mas”
“oiya
de, mas mau ngomong penting”
“boleh”
“sepertinya
kenalan kita sudah cukup lama, papah mas maunya buru-buru, begitu dengan mas
gak mau di tunda tunda lagi, mas juga sudah cocok dengan de manda, bulan agustus
mas lamar ade yah”
“hah?
Serius mas?”
“iya
serius de”
aku
rasa laki-laki segentle dia 1001 deh di indonesia, tiba tiba berani melamar
yang kenal baru satu tahun padahal masih banyak ketidak cocokan satu sama lain,
aakk aku beruntung mendapatkannya. Terimakasih tuhan sudah menciptakan laki
laki sebaik dia, terimakasih pah sudah memberikan hal yang terbaik untukku,
terimakasih restumu memberikan cintaku yang suci, terimakasih restumu sudah
menyandingkan laki-laki terbaik untuk hidupku, terimakasih papah, mamah i love
you.
Setelah
itu seperti biasa aku menelefon sahabatku linlin, dia mendengar curhatanku
malam ini panjang lebar, dia hanya tersenyum, aku tahu dia tersenyum dari cara
dia bersuara hehe.
Kata
linlin, moveon itu tidak harus di buru-buru, tidak harus di paksa, moveon itu
berjalan dengan sendirinya. Cinta juga jangan di paksa bila tidak jodoh jangan
di paksa jodoh, nanti juga dengan sendirinya ada cinta baru tentu dengan restu
orang tua dan kekuatan tuhan, karena jika orang tua merestui maka tuhan juga
akan merestui sedangkan tuhan yang menciptakan cinta. Sekarang cintamu sudah di
restu orang tua, bahagia bukan?
Lalu
aku tersenyum untuk linlin dengan suaraku, linlin sahabat aku yang paling baik
terimakasih selalu ada untukku, nasihatmu, terimakasih aku bahagia.